Makalah
Tentang Pemuda
dan Permasalahan yang dihadapi
Oleh
Fathur
Wisnu Muhammad
52417235
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masalah yang dihadapi generasi muda sebenarnya tidak
terpisah dari masalah secara umum yang berkembang ditengah-tengah masyarakat,
karena pada hakekatnya generasi muda merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
masyarakat yang ditentukan oleh faktor dan keadaan yang ada pada generasi muda
itu sendiri serta kondisi masyarakat yang bersangkutan.
Masalah-masalah yang dihadapi generasi muda saat ini antara
lain :
a. Menurunnya jiwa idealisme,
patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
b. Seimbangnya jumlah generasi
muda dengan fasilitas pendidikan dan pembinaan yang tersedia, baik yang formal
maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan oleh
berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda itu sendiri, tapi juga
merugikan seluruh bangsa.
c. Masih banyaknya perkawinan dibawah
umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.
d. Pacaran yang tidak sehat dan tidak
mengikuti Norma Agama dan Adat Istiadat yang ada.
e. Perbedaan pandangan dan sistem nilai
antara generasi muda dan generasi sebelumnya
f. Meningkatnya kenakalan remaja
termasuk penyalahgunaan narkotika.
g. Penggunaan tenaga kerja dibawah
umur.
Dari masalah-masalah tersebut diatas mempunyai kaitan sangat
erat dengan permasalahan menyiapkan generasi muda untuk mendukung dan mengisi
kemerdekaan Republik Indonesia.
Generasi muda sering merasa mempunyai skala nilai tersendiri
dan merasa mampu memandang persoalan dari berbagai segi, namun hal ini tidak
berarti generasi muda sudah memiliki pegangan sikap yang jelas, sebaliknya
khususnya dalam masa remajanya generasi muda masih dalam kondisi sangat labil.
Sehingga tidak jarang generasi muda merasa bingung dalam menghadapi
gejala-gejala pertumbuhan fisik maupun biologis. Gejala tersebut menjadi
semakin rawan dalam menghadapi transisi nilai sosio budaya yang melanda
masyarakat sebagai akibat pengaruh globalisasi.
Laju perkembangan dan modernisasi serta derasnya arus
komunikasi masa berupa kemudahan-kemudahan dalam kontrak antar suku dan bangsa
telah menggoyahkan tata nilai dan norma-norma. Dalam keadaan demikian generasi
muda cenderung melupakan nilai-nilai tradisional yang sering disamakan dengan
kekolotan dan lebih mudah terpengaruh oleh budaya-budaya barat.
Meskipun selama ini telah dilakukan berbagai upaya serta
telah dibuat berbagai pola pembinaan generasi muda yang sifatnya umum dan
seragam, namun dalam era penerapan dan pendekatannya perlu diperhatikan, bahwa
generasi muda tidak merupakan suatu kelompok yang homogen, tetapi berasal dari
masyarakat Indonesia yang sifatnya pluralistis. Hal tersebut banyak dipengaruhi
beberapa faktor yang meliputi :
a. Perbedaan latar belakang keagamaan,
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kebudayaan
b. Perbedaan masyarakat kota dan desa
c. Perbedaan strata kehidupan sosial
ekonomi
d. Perbedaan tingkat pendidikan
keilmuan dan keterampilan.
Berdasarkan dari permasalahan yang dihadapi oleh generasi
muda dan permasalahan pada pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka
perhatian kita selanjutnya tertuju pada sosok generasi yang diharapkan dapat
mendukung pembangunan.
Generasi muda sebagai sumber daya manusia adalah
keberhasilan pembangunan bangsa. Kita bisa menyimak keberhasilan negara-negara
maju seperti Amerika, Jerman dan Jepang dimana kemajuannya banyak ditentukan
oleh mutu sumber daya manusianya. Sumber daya manusia bermutu yang mampu
memajukan negaranya adalah manusia yang berpendidikan, berketerampilan tinggi
dan menguasai Iptek. Dengan demikian pendidikan merupakan kebutuhan mendasar
dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia.
Generasi muda yang diharapkan dalam pembangunan dewasa ini
sangatlah penting sebagai generasi penerus bangsa dalam mengisi pembangunan dan
kemerdekaan, dengan jalan mengembangkan bakat dan minat serta karakter generasi
muda untuk mendukung terwujudnya Negeri Maritim Nusantara. Negeri Indonesia tercinta.
2. Rumusan masalah
- Apa saja masalah para generasi
muda zaman sekarang?
- Apa yang
menghambat perkembangan para generasi muda sekarang?
-
Bagaimana cara mengatasi masalah para generasi muda?
- Potensi
apa yang sebenarnya di miliki oleh generasi muda?
3. Tujuan
- Untuk
mengetahui apa masalah yang di alami oleh para generasi muda
-
Mengetahui cara mengatasi masalah yang dialami oleh generasi muda
-
Mengetahui potensi yang sebenarnya dimiliki oleh remaja
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Masalah Generasi Muda
Masa muda yang dalam pencarian jati diri dalam hidupnya, di
samping masa penuh problematika juga dikatakan masa remaja adalah masa yang paling
indah dan penuh kenang-kenangan yang tak terlupakan, masa transisi inilah perlu
adanya bimbingan dari siapapun, baik dari orang tua atau orang yang lebih
dewasa darinya sehingga mereka dapat lebih terarah dalam menjalani hidup ini.
Masa muda memang dapat dikatakan masa yang sulit, karena seorang remaja akan
menghadapi kesulitan dengan dirinya sendiri, dengan orang tuanya, dengan
teman-temannya, dengan lawan jenisnya, dengan sekolahnya serta dengan
masyarakat sekitarnya. Pada masa ini memang berada dalam kondisi yang tidak
stabil, senantiasa berubah mengukur segala sesuatu dengan ukurannya sendiri,
kadang dalam mengambil keputusan tidak logis dan umumnya mempunyai perangai
berontak. Menurut seorang tokoh psikologi remaja yakni James E.Gardner, masa remaja
adalah masa yang penting, mereka merupakan suatu masa perubahan yang begitu
mendadak dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, mereka harus dianggap sebagai
tahun-tahun kritis.Pendapat ini kalau kita sesuaikan dengan ciri-ciri yang
dimiliki generasi muda atau remaja pada bahasan di atas memang benar, karena
perkembangan dari segala sesuatu akan menimbulkan ciri-ciri tertentu, begitu
juga dengan generasi muda.
B. Potensi Generasi Muda
POTENSI - POTENSI GENERASI MUDA
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi
muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda
belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam
tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. yang
Dinamika dan Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda,
menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni
kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan,
Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk
pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun,
mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.
Optimis dan Kegairahan Semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
Sikap Kemandirian dan Disiplin
Murni Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
Murni Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan
faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam
arti kuantitatif.
Keanekaragaman dalam Persatuan dan
Kesatuan.
Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif.
Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif.
Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan,
kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda
perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian
dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI.
Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator.
Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator.
C. Peranan Generasi Muda
Masa depan suatu bangsa terletak pada generasi
mudanya sebab merekalah yang menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin
bangsa oleh karena itu generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan
sesuai dengan tuntunan zaman. Salah satu cara dalam memperoleh bekal
pengetahuan tersebut dapat melalui pendidikan baik formal maupun nonformal baik
itu pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.
Hal-hal yang menghambat kemajuan harus diganti
dengan hal-hal baru sesuai dengan tuntunan dan perkembangan masyarakat. Oleh
karena itu dalam mengadakan perubahan hendaknya memperhatikan situasi dan
kondisi mereka berada. Pembagunan yang kita laksanakan itu jelas
merupakan rangkaian gerakan perubahan menuju kemajuan. Dalam beberapa hal,
perubahan itu merupakan perombakan yang sangat mendasar. Perubahan atau
kemajuan dalam pembangunan bukan hanya perubahan fisik saja tetapi membawa
serta perubahan sosial. Perubahan sosial itu mengandung kekuatan dinamika
karena mnyangkut tata nilai, sikap dan tingkah laku. Dengan kata lain
pembangunan memerlukan pembaruan.
Pembangunan tidak akan berjalan lancar jika
manusia tidak giat bekerja oleh karena itu pembangunan adalah penggantian yang
lama dengan yang baru, yang telah diperhitungkan oleh keadaan sekitarnya, maka
mahasiswa berkewajiban untuk ikut serta dalam derap pembangunan. Disamping itu
mahasiswa bertugas sebagai pelopor pembangunan sehingga perlu difikirkan
kesesuaian macam pembaruan dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Meskipun
hal-hal baru itu tidak selalu membawa kebahagiaan kepada masyarakat, bahkan
kadang-kadang dapat menjerumuskan masyarakat ketingkat kehidupan yang kurang
baik. Oleh karena itu mahasiswa yang telah dibekali ilmu pengetahuan tang
tinggi hendaknya dapat memilih mana-mana yang perlu diubah dan tidak perlu
diubah disamping itu perlu dipikirkan keikutsertaan masyarakat dalam pembaharuan tersebut.
Dengan demikian, hasilnya akan seperti yang diharapkan.
Masalah generasi muda dalam
masyarakat erat kaitannya dengan sosialisasi dan
modernisasi. Sosialisasi adalah proses penanaman nilai dan aturan dari satu
generasi ke generasi lainnya dalam sebuah masyarakat. Berdasarkan jenisnya
sosialisasi dibagi menjadi dua yaitu sosialisasi primer dan sekunder. Sedangkan
modernisasi yaitu proses menuju masyarakat yang modern, modernisasi dapt pula
berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern.
Adapun proses sosialisasi yang keliru dapat menyebabkan penyimpangan.
Faktor penyebab
penyimpangan yaitu:
1. Tidak adanya nilai dan norma
Ukuran perilaku menyimpang
bukan pada ukuran baik buruk atau benar salah menurut pengertian umum,
melainkan berdasar ukuran longgar atau tidaknya norma dan nilai sosial
masyarakat
2. Penyalahgunaan peran
Otoritas kekuasaan dan status yang dimiliki oleh seseorang kelompok tertentu di masyarakat yang seluruhnya menjadi contoh yang baik, tetapi melakukan tindakan penyalahgunaan dengan mengabaikan norma
Otoritas kekuasaan dan status yang dimiliki oleh seseorang kelompok tertentu di masyarakat yang seluruhnya menjadi contoh yang baik, tetapi melakukan tindakan penyalahgunaan dengan mengabaikan norma
3. Psikologis
Menjelaskan sebab terjadinya
penyimpangan ada kaitannya dengan kepribadian yang memiliki kecenderungan untuk
melakukan penyimpangan
4. Kurangnya kontrol sosial atau pengawasan terhadap pelaksanaan norma dan nilai
yang berlaku di masyarakat
Masalah sosial dalam masyarakat modern dapat
dikaji dengan teori interaksionalisme simbolik Herbert Blumer.
Individu dalam interaksionisme simbolik Blumer dapat dilihat pada tiga premis
yang diajukan yaitu pertama, manusia bertindak
terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu itu pada mereka.
Kedua, makna tersebut berasal dari orang lain. Ketiga, makna-manka
tersebut disempurnakan pada saat proses interaksi itu berlangsung. Sebagaimana
yang dinyatakan oleh Blumer “bagi seseorang makna dari sesuatu berasal dari
cara-cara orang lain bertindak terhadapnya dalam kaitannya dengan sesuatu itu”.
Akibat dari tindakan itu maka orang lain akan memberikan batasan pada sesuatu
yang berasal dari interaksi itu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemuda merupakan harapan bangsa, pemuda penentu
kehidupan masa depan suatu bangsa, semakin baik kualitas generasi muda secara
otomatis akan menjadi semakin baik suatu bangsa atau negara. Masalah pokok yang
sangat menonjol dewasa ini, adalah kaburnya nilai-nilai di mata generasi muda.
Mereka dihadapkan kepada berbagai kontradiksi dan aneka ragam pengalaman moral,
yang menjadikan mereka bingung untuk memilih mana yang baik untuk diri mereka.
Hal ini nampak jelas pada mereka yang sedang berada pada usia remaja, terutama
pada mereka yang hidup di kota-kota besar Indonesia, yang mencoba mengembangkan
diri ke arah kehidupan yang disangka maju dan modern, dimana berkecamuk aneka
ragam kebudayaan asing yang masuk seolah-olah tanpa saringan (filter).
Sikap orang dewasa yang megejar kemajuan
lahiriah tanpa mengindahkan nilai-nilai moral yang bersumber dari agama yang
dianutnya, menyebabkan generasi muda kebingungan dalam bergaul, karena apa yang
dipelajarinya di sekolah bertentangan dengan apa yang dialaminya dalam
masyarakat, bahkan mungkin bertolak-belakangan dengan apa yang dilakukan oleh
kedua orang tuanya sendiri di rumah.
Saran
Seandainya kita segera dapat menyadari bahaya
yang terjadi itu dan dapat mengambil langkah-langkah positif kearah pembinaan
kehidupan moral dan agama secara sungguh-sungguh, mudah-mudahan akan dapatlah
terselamatkan Generasi Muda kita dari kehancuran dan tujuan pembangunan kita
dapat tercapai.
Daftar Pustaka
http://ajinovyanw.blogspot.co.id/2011/10/potensi-potensi-generasi-muda.html
http://muhammadaldiputra.blogspot.co.id/2015/11/masalah-yang-dihadapi-generasi-muda.html
http://muhammadaldiputra.blogspot.co.id/2015/11/masalah-yang-dihadapi-generasi-muda.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar